Friday, February 13, 2009

Pemerintah Harus Kritis

Sumber: Suara Mahasiswa SINDO/ Kamis, 17 Juli 2008

Oleh: Laras Pratiwi

Setelah Krisis pangan, kini krisis listrik melanda Indonesia. Pemerintah dibuat kalang kabut dalam menghadapi krisis listrik yang juga disebabkan oleh naiknya harga minyak dunia. Padamnya listrik Jawa-Bali sudah menjadi petanda bahwa pasokan listrik negeri kita sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dan industri. Ironi memang, Negeri kita dikenal dengan kekayaan sumber daya alam yang berlimpah ruah yang diimpikan tidak akan mengalami krisis seperti ini.

Kebutuhan energi listrik negeri kita tidaklah sedikit, tentu saja kebutuhannya akan terus meningkat dari waktu ke waktu. Pemerintah dituntut untuk berpikir kritis atas fenomena ini. Jangan hanya saling menyalahi satu sama lain. Kelemahan perencanaan energi kita menjadi jawaban atas terjadinya hal ini. Bayangkan saja, syarat setrum yang dibutuhkan untuk listrik tetap menyala sekitar 30 persen sedangkan cadangan setrum milik PLN hanya 20 persen. Hal inilah yang sedang dialami oleh negeri kita saat ini.

Pihak pemerintah sendiri sudah mengambil beberapa langkah sebagai antisipasi dalam krisis listrik. Mulai dari pemadaman listrik sampai usaha pengalihan waktu kerja industri. Alih-alih mengatasnamakan keadilan, pemerintah melakukan pemadaman bergilir. Toh nyatanya, banyak dari berbagai lapisan masyarakat yang merasa dirugikan akan hal tersebut. Meski pemadaman listrik hanya terjadi pada wilayah kecil, tetapi hal serupa bisa saja tejadi kedepannya.

Pengalihan waktu kerja industri yang sedang dicanangkan oleh pihak pemerintah ditanggapi bermacam-macam oleh pihak industri. Banyak pengusaha yang menyanggupi tuntutan pemerintah untuk melakukan penghematan, tetapi itupun hanya untuk jangka pendek. Kebijakan kebijakan yang dilakukan pemerintah dan pihak yang terkait tak memiliki visi yang jelas demi pemenuhan kebutuhan energi yang dibutuhkan masyarakat. Jika masalah ini tidak segera dibenahi, krisis listrik akan berkepanjangan dan pasokan listrik pun akan habis. Lagi-lagi pemerintah harus berpikir kritis dalam menanggapi masalah ini.

Pembenahan secara fundamental dibutuhkan pada krisis listrik ini, agar tidak berkepanjangan dan tidak terulang untuk tahun-tahun berikutnya. Masyarakat dan Industri-lah yang menjadi korban akan hal ini. Dari krisis listrik ini dapat kita lihat bahwa pengelolaan manajemen PLN masih sangat buruk sehingga kepercayaan masyarakat sangat rendah terhadap PLN. Pihak-pihak yang terkait seharusnya lebih intropeksi diri dan berbenah diri.


Laras Pratiwi
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, FISIP UGM

0 comments:

Post a Comment