Friday, February 13, 2009

Menolak Politisi Busuk

Sumber: Suara Mahasiswa SINDO dan okezone.com/ Rabu, 27 Agustus 2008

Oleh: Laras Pratiwi

NDONESIA merupakan salah satu dari negara terkorup di dunia. Hal ini tidak terlepas dari peran para petinggi negara yang salah satunya adalah politikus.


Selama ini politikus hanya mengumbar janji, melakukan korupsi di mana-mana sehingga hak-hak asasi manusia pun terabaikan. Masih adakah hati nurani politikus di bumi pertiwi ini? Jawaban dari pertanyaan inilah yang nantinya akan sulit untuk dikemukakan. Rakyat telanjur antipati terhadap sikap politikus selama ini.

Mereka berjanji memperbaiki kehidupan di Indonesia, tetapi mereka malah meracuninya dengan arogansi dan kepentingan pribadi yang mereka bawa. Politikus busuk merupakan penghambat Indonesia untuk terus berkembang.Mereka membiarkan Indonesia berjalan di tempat,tertinggal dari negara berkembang lain. Mereka dianggap tidak dapat melindungi masyarakat dari dunia perekonomian yang semakin karut-marut ini.Fatsun politik pun dikangkangi.

Politik yang memiliki otoritas dan moral jiwa yang sahaja tampaknya sudah lama dilempar ke tong sampah oleh politikus busuk itu.Bangsa yang berdemokrasi ini tidak akan menjadi demokratis apabila politikus busuk tetap dibiarkan berkeliaran di relung-relung pemerintahan Indonesia. Sekarang ini muncul sebuah gerakan yang membela masyarakat dari menyeruaknya politikus busuk di Indonesia.

Gerakan itu disebut sebagai Gerakan Nasional Tidak Pilih politikus Busuk (Ganti Polbus), sebuah gerakan yang diharapkan menjadi jawaban dari sebuah keadilan sosial yang dipertanyakan. Gerakan ini bertujuan bukan saja untuk menyelamatkan bangsa ini dari jiwa-jiwa koruptor,pengonsumsi narkoba,penyeleweng dana dan HAM,melainkan juga untuk menjadikan sebuah semangat dari kekuatan pemilihan wakil-wakil negara. Memang tidak mudah dalam sebuah negara memilih pemimpin yang memiliki jiwa pemimpin seperti yang diimpikan.

Seorang pemimpin diharapkan adalah seorang yang memiliki integritas pribadi yang tinggi,memiliki jiwa pemimpin,memiliki semangat kerakyatan,dan mempunyai jiwa keadilan. Tentu sebagai negara yang demokratis, rakyat mempunyai peranan paling vokal dalam menunjuk sang pemimpin. Itu bukan perkara mudah. Banyak sekali hasil dari kepalsuan yang dijanjikan oleh politikus sehingga rakyat seperti ditipu oleh busana necismereka. Jadi,bagaimana mengubah perpolitikan dan politikus di Indonesia menjadi lebih baik?

Jawabannya adalah dengan menolak politikus busuk yang mencalonkan diri sebagai wakil rakyat di negeri ini. Misalnya dengan cara memilih politikus berpendidikan tinggi, melakukan rekonstruksi personal pada tiap aparat negara dalam hal pendidikan. Tentu saja untuk itu kita tidak bisa melupakan pendidikan politik bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal ini bertujuan mencerdaskan bangsa dalam berpolitik.Jadikanlah bangsa ini menjadi bangsa yang lebih maju, jadikan itu bukan hanya mimpi.Amin.(*)

Laras Pratiwi
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, FISIP UGM

0 comments:

Post a Comment